DEWADUNIA
Menjanjikan! Tiket Pesawat Maskapai Ini Lebih Murah daripada Kereta, Setara Bus

Jakarta - Harga tiket pesawat TransNusa cukup menjanjikan bagi traveler. Sebab, tiket dibanderol dengan harga di bawah rata-rata harga maskapai low cost carrier (LCC) yang lain. Bahkan, untuk satu rute yang lain, tiketnya itu jauh lebih murah dibanding dengan kereta.

Bahkan, harga tiket TransNusa hampir sama dengan tiket bus super eksekutif. Namun, harga tiket yang rendah ini bisa jadi masih dalam rangka promo atau faktor yang lain.

"Ya tentu kembali kita referensinya mengacu pada kisaran TBB-TBA. Tapi bagian daripada promo, karena kembali tadi, saat ini kan low season. Artinya permintaan rendah," kata Direktur Utama TransNusa Bayu Sutanto pada perbincangan dalam penerbangan ke Bali beberapa waktu lalu.

Sebagai gambaran, harga tiket pesawat TransNusa dari Jakarta ke Yogyakarta hampir sama dengan bus. Harga tiket itu jauh lebih murah jika dibandingkan dengan tiket kereta yang saat ini tidak ramah di kantong.

Tiket pesawat Transnusa Jakarta-Yogyakarta di bulan ini nominal termurah di angkat Rp 490 ribuan dan termahal Rp 600 ribuan. Adapun, andai traveler memilih naik kereta api, harga tiket di kelas ekonomi subsidi Rp 70 ribuan dan ekonomi nonsubsisdi Rp 200 ribuan. Untuk tiket kereta api eksekutif berada di angka Rp 300 ribuan hingga Rp 1,2 jutaan. Sementara itu, tiket bus berkisar Rp 200-400 ribuan.

Bayu menjelaskan bagaimana suatu transportasi menemukan fomula penetapan harga tiket. Dari semua itu, lalu TransNusa menentukan harga tiketnya.

"Ya memang. Walaupun produknya sejenis, transporter ya. Baik bus, kereta api atau pesawat udara itu kan membawa orang atau barang ke suatu tempat. Dengan kapasitas berbeda, kecepatan berbeda, dan biaya operasi berbeda," kata dia.

"Memang dengan biaya hitungan atau tarif berlaku di manapun, selain ongkos atau biaya memindahkan orang atau harga pokok produksi itu juga ada unsur permintaan atau demand. Demand sama harga," dia menambahkan.

"Jadi ada yang disebut sensitivitas harga, kalau demand naik pasti harga naik. Umumnya ya. Kalau demand turun maka harga akan turun," ujar dia.

Bayu kemudian mengomentari harga tiket kereta api yang cukup mahal dibanding tiket pesawat LCC. Katanya, semua itu terbayar oleh fasilitas makan hingga yang lainnya.

"Ini kemungkinan, bisa dilihat, kenapa kereta api, kadang yang bagus ya, pertama kenapa lebih mahal dibanding airline yang harga bawah? Pertama ya kembali, mungkin demand (permintaan) kereta api lebih banyak. Demand-nya lebih banyak dengan fasilitas yang lebih juga, dapat makan dan sebagainya," kata dia.

Bus juga demikian. Bus-bus yang dia amati, meski belum pernah menaikinya, jenis double decker sampai flat bed ini kan kapasitasnya dia lebih rendah, sehingga harganya antara bus ekonomi dengan VVIP atau kelas bisnis akan berbeda.

"Sama dengan travel juga kan. Travel yang eksekutif misalnya Jakarta-Bandung, travel bukan eksekutif mungkin dijual Rp 90 ribu tapi yang eksekutif Rp 140 ribu. Ya masing-masing punya segmen," kata dia lagi.

"Makanya selalu ada saja penumpangnya. Kereta api mereka punya segmen yang cukup kuat. Apalagi dengan adanya fitur baru, panorama. Semua orang pengen nyoba dan demand-nya akan naik. Dijual sejuta pun akan laku," Bayu menjelaskan.

Most Liked Articles
Follow on Instagram
Idn Slot Online Slot Online GacorSitus Togel OnlineSitus Judi SbobetSitus Bola SbobetSitus Poker OnlineData SgpData SdyRtp LiveData Hk